Senin, 15 Juni 2015

Day 2 Pasar Chatucak

Day 2 - Pasar Chatucak

Destinasi selanjutnya adalah Pasar Chatucak, yang kabarnya hanya buka di akhir pekan. Harga barang-barang di pasar ini relatif lebih murah dibandingkan dengan di Asiatique plus bisa ditawar. Mau cari apa aja ada di sini.

Tapi buat saya, ada yang lebih menarik perhatian ketimbang belanja...apa tuh? Di dekat pasar Chatucak ada sebuah supermarket, di teras supermarket inilah para pengamen mengamen. Teras supermarket jadi seperti panggung buat mereka.



Tapi jangan membayangkan para pengamen di sini kumel bin kotor, mereka rapi bahkan yang cewek full make up lo...jangan kira mereka cuma pegang kecrekan...mereka ngamen lengkap dgn sound system, alat musik yang mereka mainkan, dan pengeras suara....mereka g hanya menyanyikan sepenggal lagu kemudian mengumpulkan uang berkeliling...mereka menyanyikan banyak lagu, kotak sumbangan diletakkan di teras supermarket dan ada tulisan "donate please for school fee"...iya krn yang mengamen anak-anak usia sekolah dasar & menengah.



Baiklah lanjut wisata belanja...masuk keluar lorong demi membeli berbagai jenis oleh-oleh. Sampai uang bath menipis, memaksa dua teman untuk kembali ke money changer. Di Thailand money changer sangat mudah ditemukan karena jumlahnya banyak...ada dimana-mana. Jadi no worry keabisan uang bath selama di Thailand, yang penting masih punya dolar ato rupiah hahaha.




Di pasar ini saya g banyak belanja, g banyak motret, karena sudah lelah, lebih banyak duduk menikmati suasana. Saya berasa ada di pasar Tanah Abang, karena kemana pun kaki melangkah ketemu orang Indonesia, kemana pun mata memandang hampir selalu bertemu dengan orang Indonesia yang menenteng tas-tas besar yang penuh sesak dengan belanjaan. Wisatawan asal Indonesia memang dikenal suka belanja...dengan motto "shop til drop".


Jumat, 12 Juni 2015

Day 2 at Grand Palace

Day 2 - Grand Palace

Selesai menjelajahi Wat Arun yg sedang dipercantik, kami kembali menyeberangi Sungai Chao Phraya yg beriak kecil. Baju yg kami kenakan sudah bisa diperas menghasilkan sebaskom keringat, tapi perjalanan ini harus dilanjutkan ke Grand Palace.



Komplek istana yg didirikan tahun 1782 ini disesaki manusia beragam warna kulit. Rogoh kocek lumayan utk dpt masuk ke komplek istana ini THB 500, kecuali warga negara Thailand GRATIS. Buat wisatawan musti perhatikan pakaian yg dikenakan, baju harus menutupi lengan - celana sampai ke mata kaki - to show respect, karena komplek istana ini bukan sekedar kediaman keluarga kerajaan tapi di dlmnya juga ada kuil Buddha. Sebagian penduduk Thailand dtg kesini utk bermeditasi atau mengikuti upacara keagamaan yg diadakan.


Berbeda dengan sewaktu berkunjung ke Wat Pho, disini kami tidak banyak mengeksplor Grand Palace yg luasnya 218000 meter persegi, hanya seperempat jam waktu yg tersedia utk sekedar menikmati Grand Palace yg berkilau-kilau ditimpa cahaya matahari. Sangking luasnya istana ini sampai-sampai disediakan penunjuk arah di dalam area istana, dalam aksara Thailand yg sulit dimengerti hehehe.


Rata-rata kegiatan Para pengunjung Grand Palace foto selfie/wefie dgn latar bangunan-bangunan arsitektur khas Thailand, duduk-duduk di teras bangunan, tetapi ada 1 pengunjung yg punya aktivitas beda dari kebanyakan. Mungkin dia seorang pelukis ato hanya sekedar hobi melukis, caranya menikmati Grand Palace beda - berdiri di salah satu sudut bangunan di bawah terik matahari yg ampuh menggelapkan warna kulit dgn pandangan yg tertuju pada satu titik juga kanvasnya. Mengendap-endap saya berusaha melihat objek yg dia rekam lewat lukisannya.


15 menit segera berlalu, rombongan kami berjalan ke arah pintu keluar, melewati beberapa bangunan yg menurut saya paduan arsitektur eropa dan Thailand, bersih - berkilau - menjulang tinggi, ditambah asrinya tanaman di taman...saya salut buat maintenance Grand Palace...no wonder entrance tiket nya mehong. 


One day, I promise to myself, to revisit Thailand & spend more time to explore Grand Palace :)










Rabu, 10 Juni 2015

Day 2 - Wat Arun

Day 2 - Wat Arun

1 jam berkeliling Wat Pho, kmd Kakang Weera mengajak kami bergegas beranjak menuju Wat Arun, sebuah kuil umat Buddha di tepi sungai Chao Phraya Bangkok. Jaraknya ternyata g terlalu jauh, hanya berjarak sepelempar batu sepeminum teh. Melewati sebuah pasar tradisional yg byk menjual makanan, tapi di antara penjual2 makanan itu ada 1 penjual robot2an dari kawat warna warni.


Setelah itu kami masuk ke sebuah dermaga kecil, dgn membyr seharga THB 3 kami bisa menyeberangi sungai Chao Phraya dgn menumpangi sebuah tongkang, penyeberangan sungai hanya berlangsung g lebih dari 3 menit...nyampe deh di Wat Arun. Seinget saya masuk Wat Arun bayar THB 50 trus dikasi stiker penanda utk pengunjung Wat Arun. Nyampe langsung poseeee...


Ternyata eh ternyata saat kami berkunjung ke Wat Arun, kuil itu sedang direnovasi, renovasinya dimulai Mei 2015 diperkirakan selesai Nopember 2015. Utk renovasi kuil ini banyak org yg dilibatkan, terutama org2 yg tiap hari bekerja keras utk membuat pola daun, mahkota bunga, dll. dari pecahan keramik yg dibentuk dgn rapi. Potongan2 keramik inilah yg kemudian digunakan utk menghias seluruh permukaan kuil Wat Arun...pasti akan sangat cantik ya...


Enggak banyak yg bisa dilakukan di kuil Wat Arun, krn proses renovasi sdg berlangsung jadi pengunjung dilarang masuk ke dlm kuil. Cuaca puanas bingit saat itu, baju yg dipake basah kuyup oleh keringat. Tapi hal itu g menyurutkan langkah kami utk belanja!!! Di dekat Wat Arun, ada bbrp toko yg menjual aneka cinderamata, kaos, dll. and you know what...pedagangnya bisa berbhs Indonesia...no wonder lah pembelinya kebanyakan Indonesians. Disini saya membeli 6pcs kaos yg ada tulisan Thailand nya buat oleh2...utk 6pcs kaos saya hanya membyr THB500 pdhl bhn kaosnya tebel lo...lumahan lah.

Membeli kaos saja, kmd saya memilih utk ngaso duduk di kursi plastik yg ada, untung bawa minum & onigiri...coz saya lafaaarrrr.


Kunjungan ke Wat Arun ditutup dgn sesi foto (lagi) dgn juru foto Kakang Weera tentunya. Kami menyeberang sungai Chao Phraya lagi utk kembali naik van menuju Grand Palace. Kita sambung besok lagi dgn cerita di seputar Grand Palace :)


Selasa, 09 Juni 2015

Day 2 - Jalan2 ala Arisan Traveling

24 Mei 2015 - Wat Pho


Hari ke 2 di Thailand...jadwal kami padat dari pagi ampe malem & di hari ke 2 inilah kami memulai pertemuan dgn Kakang Weera - sang tour guide yg ramah beud. Jam 9 pagi waktu setempat, Kakang Weera uda stand by menunggu kami di lobby hostel.



Hari ke 2 kita mau Bangkok city tour, daripada capek gonta ganti transportasi yg bakal akan sangat melelehkan (saat itu Bangkok puanas) kami menyewa sebuah van. Van nya lega, pas utk ber 10.


Krn akan keliling Bangkok seharian, jadi kami wajib sarapan. Menu sarapan saya adalah onigiri & susu UHT coklat yg dibeli di Sevel. Onigiri harganya THB 25 - 27, makan 1 aja uda bikin kenyang. Sarapan makin nikmat saat dilakukan di sky terrace hostel Saphaipae yg ada di lantai 6.


Mungkin kami traveler wanita yg beruntung, betapa tidak kami keliling Bangkok ditemani 2 pria tulen Thailand, yg 1 driver satunya lagi guide yg fasih bahasa Indonesia. Destinasi pertama kami adalah Wat Pho. Wat Pho atau nama resminya Wat Phra Chetuphon Vimolmangklararm Rajwaramahaviharn (panjang betul namanya...untunglah ada nama singkatnya), adalah sebuah first grade biara & candi kerajaan yg berdiri sejak rezim pertama kerajaan Chakri.


Di dlm Wat Pho ada banyak banget patung Budha dgn berbagai nama, seblmnya yg saya tau ttg Wat Pho hanya patung Budha tidur yg panjangnya 46 meter, ternyata ada berbagai jenis...bbrp di antaranya...

PHRA BUDDHA SAIYAS (The Reclining Buddha)

THE COLONNADES (Buddha Images Gallery)

PHRA BUDDHA LOKANAT (Phra Lokanat Sassad Ajarn)

PHRA BUDDHA MARAVICHAI

PHRA MONDOB (The Scripture Hall)

Sebenernya msh banyak lagi, coz Wat Pho luas bingit...tapi krn yg mau dikunjungi banyak sedangkan waktu terbatas jadi g semua bisa diliat. Info2 ttg Wat Pho ini saya dapet dari Wat Pho tour guide yg disediakan gratis buat para pengunjung. Oh iya HTM ke Wat Pho THB100 free 1 botol air mineral.

To be continued ya...masih banyak banget yg mau dicritain tapi kantuk menyerang :)




Senin, 08 Juni 2015

Jalan-jalan ala Arisan Traveling

Saya suka traveling...suka berwisata...wisata alam, wisata pantai, wisata kuliner, wisata religi, wisata belanja, pokok e semua jenis wisata aq suka hehehe

Jadi critanya saya en travel mates pingin traveling ke negara2 Asia Tenggara, kenapa Asia Tenggara? Karena belom qualify utk punya visa hahaha lagian pasti lebih terjangkau dibanding traveling ke Eropa. Pilihan jatuh pada negara Thailand, ada beberapa pertimbangan kenapa akhirnya kami memilih Thailand, (1) harga masih terjangkau, (2) banyak destinasi wisata di Thailand, (3) ada arisan travelingnya.

Sedikit share tentang arisan traveling, arisan traveling ini digagas sama mbak Claudia Kaunang...kenal ama CK g? Kalo belom silakan googling, cari di FB, instagram, & pergi ke Gramedia cari deh tuh buku2 karangan mbak CK. Beliau adalah seorg traveler & penulis buku, buku2nya ya kebanyakan ttg traveling. Mbak CK yg ngajarin cara murah jalan2 ke LN. Dan sebenernya jalan2 ke LN itu sekaligus sebuah pembelajaran lo buat kita. Kita bisa belajar dari negri orang kenapa mrk bs lebih maju sedangkan kita belom. Perubahan sebuah bangsa toh dimulai dari perubahan pribadi2 rakyatnya...seperti ituh.

Kita ikut program arisan traveling Thailand, arisannya selama 9 bulan mulai Agustus 2014 sampe April 2015. Bulan pertama kita kumpulin uang arisan 400rb sekian, bulan ke 2 - 9 @375rb. Biaya yg terkumpul dari uang arisan itu dipake buat beli tiket Jakarta - Thailand pp, penginapan selama 4 malam, dan bayar tour guide untuk 1 hari.


Kami berangkat tgl 23 Mei 2015, ber 9 dan semuanya wanita. 3 org dari Lampung, 2 dari Palembang, 2 dari Bandung, 1 dari Jakarta, & 1 dari Jogjakarta. Kopi darat for the first time di Soetta terminal 3. Seblmnya sih kita uda srg komunikasi bahkan sampe buat grup khusus utk bicarain itinerary dlsb. 

23 Mei 2015
finally, hari keberangkatan itu tiba, hari yg uda kami nanti selama 9 bulan!!! Penerbangan Jakarta (Soetta) - Bangkok (Don Mueng) kurang lebih 3 jam. Perjalanan via udara lancar jaya, touch down Bangkok pukul 16.00. Setelah pemeriksaan di imigrasi, bbrp teman butuh bath (mata uang Thailand), mampir deh ke money changer di bandara. Fyi, nilai rupiah lebih rendah dari thailand bath, waktu kami menukar rupiah di money changer Bandar Lampung 1 THB = Rp410...bawa segepok rupiah cuma jadi bbrp helai thailand bath -.-


Kami memilih naik van dgn biaya 1000THB utk mengantarkan kami menuju Hostel Saphaipae yg sdh dibook oleh admin arisan traveling. Hostel ini conveniently located, deket ama tol, deket ama stasiun Surasak, deket ama Sevel, fasilitas kumplit, nyaman deh...recommended lah buat kita.

Kenapa stasiun Surasak & Sevel saya sebut2? Krn utk bbrp perjalanan city tour kami naik BTS sky train, transportasi massal yg murah, nyaman, aman, bebas macet. Sedangkan Sevel adalah tempat belanja kebutuhan sesehari mulai dari sarapan, minum, toiletries, dll. Jadi bentar2 ke Sevel deh kita hahaha.


Kami memulai petualangan kami di Bangkok dg mengunjungi Asiatique River front di malam hari. Naik BTS (awalnya katrok banget buat beli tiket BTS hahaha) - menyusuri sungai Chao Praya, ada 2 pilihan utk menyusuri sungai ini "berbayar" ato "gratis". Awalnya mau yg gratis dong, tapi begitu liat antriannya oh nooooo langsung beralih naik perahu motor yg berbayar aja deh 


Asiatique River front ini kayak pasar malam modern. Tapi hrg2 di sini quite expensive, saya g saranin utk belanja banyak di sini. Yg paling saya suka dari Asiatique adalah live performances dari seniman2 muda, mulai dari beat box sampe yg pake alat musik tradisional Thailand. Betah saya nontonin mereka bermusik.



Toko2 di Asiatique satu per satu mulai tutup, waktu menunjukkan pukul 23.00...ada yg uda pegel bin capek, tapi ada yg msh seger buat kliling2 Asiatique. Hari makin larut kami memutuskan utk pulang, pengen coba naik tuktuk tapi harganya mahal beud pdhl jarak dekat...akhirnya naik taxi besar (taxi ukuran mobil avanza). Hari pertama di Bangkok we were very excited, walo exhausted hehehe.
to be continued ya